Makassar- Negara besar seperti Indonesia ini membutuhkan peran Muhammadiyah sebagai kekuatan civil society yang mempunyai kontribusi riil di ranah sosial kemasyarakatan. Pendidikan dan kesehatan yang selama ini menjadi core Muhammadiyah telah memberikan sumbangsih besar pada Negara, dan menjadi kewajiban pemerintah untuk bahu membahu dengan Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih maju. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam silaturahim Pimpinan Pusat Muhammaadiyah di kantor Gubernur Jl. Jenderal Urip Sumohardjo, Makassar, Sulsel, Rabu (28/10). Hadir dalam silaturahim tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Bendahara PP Muhammadiyah Marpuji Ali, Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua PP ‘Aisyiyah Siti Aisyah, Ketua Panitia Pusat Muktamar Muhammadiyah ke-47 Zamroni, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) SulSel Alwi Uddin, Ketua Panitia Penerima Muktamar Syaiful Saleh, dan jajaran Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah lainnya. Menurut Syahrul, akan ada banyak tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan, senergi antara pemerintah dan kekuatan ormas seperti Muhammadiyah menjadi hal yang sangat strategisi untuk menghadapinya. Syahrul berharap, dalam menghadapi era perdagangan bebas di wilayah ASEAN, Muhammadiyah dapat memberikan konsep dan langkkah strategis, karena apabila tidak dipersiapkan, dikhawatirkan bangsa Indonesia hanya akan menjadi penonton tanpa kekuatan produktif. Dalam kesempatan tersebut juga, Haedar Nashir atasnama Muhammadiyah menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan pada Gubernur Sulsel yang telah memberikan dukungan pada suksesnya penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke 47 yang dilaksanakan pada 3 – 7 Agustus 2015 lalu. Menurut Haedar, tanpa dukungan dari Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan, perhelatan Musyawarah tertinggi di Muhammadiyah tersebut tidak mungkin akan dapat berjalan dengan baik. Besarnya peserta, dan banyaknya penggunaan fasilitas umum khususnya di Makassar dan sekitarnya akan menjadi hambatan apabila tidak ada dukungan pemerintah setempat. (PP Muhammadiyah)
Jumat, 30 Oktober 2015
- 01.41
- ipmtoradja
- No comments
Jakarta - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan yang ke-70 Republik Indonesia, pelajar Muhammadiyah dan NU menggelar acara bersama. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Acara yang diselenggarakan di gedung DPP KNPI Jl. Rasuna Said tersebut dihadiri oleh aktivis pelajar Muhammadiyah dan NU baik pusat maupun wilayah. Agenda tersebut diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur atas karunia kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, dalam rangka mensyukuri suksesnya Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar dan NU ke-33 di Jombang beberapa waktu yang lalu.
"Ibarat burung garuda maka Muhammadiyah dan NU adalah sayap kanan dan kirinya, Sebagai organisasi yang lahir lebih dulu dari negeri ini, Muhammadiyah dan NU memiliki peran yang cukup besar mulai dari kemerdekaan Indonesia sampai hari ini, maka hal tersebut harus disyukuri," ujar Ketum IPM M. Khoirul Huda dalam keterangan persnya, Kamis (20/8/2015).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meneguhkan komitmen kebangsaan kaum muda khususnya Muhammadiyah dan NU untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia ke depan yang lebih baik.
"Anak muda harus saling berbagi, saling menghormati dan saling mendukung, dalam forum ini bukan hanya sekedar mensyukuri tapi juga menyiapkan diri apa yang bisa dilakukan untuk pelajar di negeri ini" imbuhnya.
Ketum IPNU Khoirul Anam juga menginginkan semangat kekeluargaan antar organisasi ini bisa terus terjaga. Dalam pembicaraannya ketum IPPNU Farida Farihah juga menyampaikan bahwa tradisi silaturahmi ini telah diwariskan oleh para leluhur teutama KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Ashari pendiri Muhammadiyah dan NU. Pada sesi terakhir dilakukan potong tumpeng merah putih dilanjutkan makan malam dan ramah tamah, agenda serupa juga akan terus dilakukan secara periodik dengan isu dan agenda aksi strategis lainnya. (Sumber : Website PP IPM)
Langganan:
Postingan (Atom)